Tahun 2012 dan 2013 saatnya berburu Apartemen Kelas Menengah

APARTEMEN MENCORONG KPA MENURUN

 
Apartemen menengah mulai diburu, oleh end user dan investor. Dukungan penurunan BI rate, memberi kesempatan perbankan menurunkan suku bunga kredit KPR maupun KPA.
Banyak pendapat yang berkembang, prospek perekonomian Indonesia 2012 mendatang masih cukup baik. Salah satu tolok ukur yang sederhana adalah pertumbuhan bisnis property pada tahun ini tak berbeda jauh dengan 2011. Bahkan, Dr. Ir. Matius Yusuf, MM, MBA seorang pengamat properti menilai saat ini adalah saat yang tepat membeli properti sebelum terjadi booming property
 
Dampak tingginya permintaan properti bakal berpengaruh pada 148 industri lain yang terkait. Tak heran bila roda ekonomi nasional pun bakal makin kencang bergerak. Berbagai jenis produk properti pun bakal digelontorkan pengembang, dan peminatnya juga tak akan berkurang. 
 
Selain kaum muda yang memang membutuhkan hunian, produk properti juga bisa digunakan sebagai sarana investasi. Melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia akibat krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat dan Eropa menjadi peluang bagi Indonesia, sebagai salah satu negara emerging market.
 
Para pemilik kapital akan menggiring dananya ke negara-negara emerging market dalam rangka melindungi kekayaannya. Terutama berasal dari negara-negara yang terhempas krisis. Hanya saja dana–dana ini bersifat ‘panas’ karena mudah sekali terguncang oleh kebijakan-kebijakan yang dirasa bakal merugikan. Dan biasanya yang dibidik adalah instrument investasi seperti pasar modal atau pasar uang.
 
Menghadapai kenyatan itu, beberapa pengambil kebijakan menyalurkan dana ini kedalam instrumen jangka panjang. Berbagai rintangan dibuat bila mereka berusaha masuk dalam instrument investasi jangka pendek. Dan properti adalah salah satu instrument investasi jangka panjang yang layak diperhitungkan. Tak heran bila properti pada tahun 2012 ini bakal menjadi primadona penggerak ekonomi. Itu salah satu alasan yang dikemukakan oleh MatiusYusuf, mengapa properti layak diburu sebelum terjadi booming.
 
Sementara Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) secara spesifik melihat pertumbuhan pasar properti katagori apartemen di 2012 bakal bergeser dari apartemen menengah atas ke apartemen menengah. Pasalnya selain makin meningkatkan pertumbuhan daya beli dari kalangan menengah, juga karena pasokan untuk apartemen menengah masih sangat terbatas.
 
Apartemen menengah atas harganya mulai dari Rp800 juta ke atas, sementara untuk apartemen menengah dibanderol dari harga Rp300 juta-Rp800 juta. Hal ini tentu bakal mempengaruhi persaingan pasar apartemen. Hanya mereka yang jeli memilih lokasi saja yang mampu memanfatkan kondisi ini. Lebih lanjut, Ali mengungkapkan pada 2012 ini pasar properti bakal tumbuh di atas 12%.
 
Lebih optimis lagi pendapat yang dikemukakan Dr. James T. Riady, Deputy Chairman Lippo Group dalam sebuah kesempatan. ”Pertumbuhan pasar properti bahkan bisa lebih dari 20%. Apalagi pada periode 3-5 tahun ke depan perekonomian Indonesia masih bagus. Ini sebagai dampak dari krisis global di AS, Eropa dan Jepang,” ujar James.
Selain kondisi eksternal, kebijakan pemerintah lewat dukungan likuiditas penyediaan KPR dan stabilnya suku bunga perbankan menjadi pendorong masyarakat untuk memiliki hunian. Sementara itu, harga properti di Indonesia dinilai masih lebih murah ketimbang harga properti di negara lain. Bahkan banyak yang menilai imbal hasil yang diberikan dalam berinvestasi properti di Indonesia masih cukup tinggi.
 
Menurut riset Knight Frank Global House Price Index yang dirilis pada September lalu, kendati harga rumah di dunia mendekati posisi negatif sepanjang 2011, dengan peningkatan rata-rata sebesar 0,1% pada kuartal kedua 2011. Nyatanya berbeda dengan pasar Indonesia. Pertumbuhan harga rumah di Indonesia masih mengalami kenaikan rata-rata 4,5% sepanjang kuartal kedua 2011. Bahkan, di beberapa daerah mewah menunjukkan pertumbuhan di atas 10%.
 
Dalam riset diungkapkan pada kuartal kedua 2011, Indonesia menempati peringkat ke-15 dari 60 negara di dunia yang disurvei. Peringkat untuk kenaikan harga properti rata-rata selama 12 bulan terakhir. Sementara untuk Asia, Indonesia diperingkat keenam setelah Hong Kong, Taiwan, Singapura, China, dan Malaysia.
 
Oleh karena itu tak berlebihan jika pakar properti, Panangian Simanungkalit, merekomendasikan kepada konsumen ataupun investor untuk membeli dan berinvestasi di sektor properti sepanjang 2010-2013. Sebab saat itu adalah timing yang tepat sebelum fase booming pada 2014-2015.
 
APARTEMEN MENENGAH MAKIN DIMINATI
 
Apartemen menjadi perhatian para kosumen properti di kota-kota besar, terutama untuk kelas menengah. Menurut Arief Rahardjo, Associate Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, sejak 2011 hingga kini pasar apartemen menengah mulai diserbu peminat dari kalangan menengah.
“Awalnya apartemen membidik pasar upper class, tapi kini bergeser masuk ke kelas middle atau menengah. Apalagi pasar penjualan untuk kelas menengah ini paling banyak peminatnya,” ujarnya. Pemicu besarnya permintaan dari kalangan menengah ini karena meningkatnya daya beli dan didorong sulitnya mendapat akses menuju pusat bisnis di pusat kota.
“Keluarga muda Indonesia yang sempat sekolah di luar negeri dan kembali lagi bekerja di dalam negeri lebih memilih tinggal di apartemen,” tutur Arif. Dan pilihannya adalah daerah sekitar kawasan CBD Jakarta atau tengah kota. Saat ini, permintaan melalui pre sale cukup pesat dan diperkirakan melonjak hingga 63% pada 2012.
 
TURUNNYA SUKU BUNGA KPA
Cerahnya bisnis properti pada 2012 diakui oleh Artadinata Djangkar, Direktur PT Ciputra Property Tbk. Salah satu indikasinya adalah adanya penurunan suku bunga kredit yang terjadi sejak 2011 hingga 2012 ini. Sebut saja yang dilakukan Bank BTN yang melakukan terobosan menurunkan suku bunga pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA)nya menjadi single digit.
 
“Ini dilakukan untuk merespon pasar dan sebagai momen yang baik di awal 2012,” ucap Direktur Utama BTN Iqbal Latanro dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa, 10 Januari 2012. Adapun suku bunga kredit tersebut ditetapkan sebesar 9,00% untuk kredit di atas Rp350 Juta, dan 9,75% untuk kredit di bawah Rp350 Juta. Suku bunga kredit tersebut berlaku untuk akad kredit tanggal 11 Januari 2012.
 
“Sebagai pemimpin pasar perumahan di Indonesia, Bank BTN tidak mau ketinggalan dengan bank umum lainnya. Terobosan yang dilakukan Bank BTN sesuai dengan semangat regulator agar perbankan segera menurunkan tingkat bunga kreditnya,” ujar Iqbal.
“Kami ingin kebijakan ini menjadi stimulus bagi bertumbuhnya industri perumahan di Indonesia dan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik,” tutup Iqbal. Konsumen properti bakal diuntungkan, apakah itu end user atau investor.

DIMANAKAH APARTEMEN MENENGAH, TERBAIK UNTUK INVESTASI DAN BERADA DI LOKASI YANG STRATEGIS?

Gateway @ Pasteur Bandung, merupakan apartemen menengah dengan fasilitas terlengkap, lokasi terbaik karena berdekatan dengan pintu tol utama Bandung yaitu Pasteur.


informasi pemasaran hubungi : 
Paulin Istana group
022.70001008
085220001008
pin BB : 22F3A273

Gateway @Pasteur , best investment, best location, best facility






Komentar

Postingan Populer